Halaman

Rabu, 22 Juni 2011

Studi Wisata ke Museum Lampung

0 komentar
 

  • SMPN 2 Suberejo Tanggamus
Sebanyak 170 siswa kelas VIII SMPN 2 Sumberejo, Gunungbatu, KabupatenTanggamus, mengunjungi museum Lampung, Selasa (21/6), dalam rangka studi wisata menjelang libur sekolah dengan tujuan untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan siswa khususnya mengenai pelajaran sejarah.
Laporan: Rahmadi Nugroho
Editor: Ali Fikri

Bandarlampung Pikiran Lampung
Menurut Riswanto, Ketua Pelaksana Studi Wisata SMPN 2 Sumberejo, kunjungan wisata ke museum Lampung merupakan agenda rutin sekolah yang selalu dilakukan menjelang libur sekolah dan diikuti oleh seluruh siswa kelas VIII. “Kunjungan wisata ini kita lakukan setiap tahun dan bertepatan dengan libur sekolah,” terangnya.
Melalui kegiatan ini, kata dia, para siswa kelas VIII diberikan tugas oleh sekolah untuk membuat laporan hasil kunjungan yang disusun dalam bentuk makalah. Selain menambah wawasan tentang benda-benda bersejarah khas Lampung, hal ini juga bertujuan untuk mendidik siswa dalam hal pembuatan makalah yang materinya diambil dari apa yang mereka lihat pada saat kunjungan.
“Kita berikan mereka tugas untuk membuat makalah terkait dengan kunjungan di museum, baik dari sisi benda-benda bersejarah ataupun keberadaan museum Lampung sendiri,” ucapnya.
Setelah kunjungan ini, lanjutnya, diharapkan para siswa lebih mencintai dan memahami sejarah Lampung, sehingga melahirkan siswa yang mengerti akan sejarah. “Kita juga berharap, setelah kunjungan ini, para siswa bisa memahami peranan sejarah khususnya tentang Lampung,” ungkapnya, sembari menambahkan, bahwa dalam kunjungan ini para siswa didampingi 30 dewan guru dan 3 anggota komite sekolah.
Ditemui di tempat terpisah, Bambang Sigit Wiranto, Kasi Pelayanan Museum Lampung, mengatakan, dari tahun 2007 sampai dengan 2010, kunjungan siswa dari tingkat pelajar selalu mengalami kenaikan. Bahkan pada tahun 2010, lanjutnya, museum Lampung mendapat peringkat pertama terbanyak pengunjung se-Sumatra.
Dari sekian banyak pelajar yang berkunjung, kata dia, siswa TK dan SD merupakan pengunjung paling dominan dan itu rutin setiap tahun. “Yang paling banyak adalah dari tingkat sekolah TK dan SD,” tandasnya.
Dia mengaku, selama ini pihaknya terus melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah sebagai program museum masuk sekolah dan museum masuk kampung. Dari semua upaya itu ternyata hasilnya cukup memuaskan, terbukti dengan banyaknya pengunjung yang datang dari berbagai kabupaten di Lampung.

Leave a Reply