Halaman

Kamis, 07 Juli 2011

Tiap Triwulan, Distako Metro Perbaiki Lampu Jalan

0 komentar
 
Laporan : Chan
Editor : Erwin Maulidra Z
Metro Pikiran Lampung

Dinas Tata Kota (Distako) Metro mencatat perlunya penggantian lampu jalan di 1.400 titik, walaupun di tahun ini telah dianggarkan penggantian di 400 titik lampu.
Namun, perbaikannya tidak bisa serta merta dilakukan, hal ini disebabkan pencairan dana tidak bisa dilakukan sekaligus.
Kadistako Agus Supriyanto mengatakan bahwa pihaknya dengan anggaran yang terbatas tersebut, terus berupaya melakukan perbaikan terhadap lampu jalan yang mati atau menjelang mati.
Kemudian usia lampu yang sudah melebihi tiga tahun atau 10 ribu jam menyala membuat lampu jalan harus diganti.
“Namun, anggaran yang terbatas membuat 1.400 titik lampu yang sudah harus diganti tidak dapat diganti sekaligus dan pencairan dana tersebut pada setiap triwulan, jadi setiap triwulan kita memperbaiki 100 titik lampu jalan,” ujarnya.
Ia menambahkan, pihaknya yang di lapangan, selalu mendapatkan keluhan dari masyarakat.
Untuk itu pihaknya berupaya menjelaskan kepada warga bahwa perbaikan lampu jalan dilakukan secara bertahap.
“Lampu jalan idealnya bertahan selama tiga tahun dan faktor usia lampu yang menjadi penyebab banyaknya lampu jalan yang mati, kemudian untuk penggantian lampu jalan ini kita lakukan secara bertahap,” ujar Agus.
Baca Selanjutnya...

Aset Kabupaten Lampura Capai Rp 1,8 Triliun

0 komentar
 
Laporan : Indra Kesuma
Editor : Erwin Maulidra Z
Kotabumi Pikiran Lampung

Jumlah aset milik Pemkab Lampung Utara (Lampura) mencapai Rp 1,8 triliun. Rinciannya berupa tanah Rp 143.890.104.003, peralatan dan mesin Rp 300.190.928.804, gedung dan bangunan Rp 604.621.252.916, jalan dan irigasi Rp 737.501.272.250, aset tetap seperti buku di perpustakaan Rp 24.873.875.460.
“Selanjutnya aset dalam bentuk konstruksi yang sedang dalam pengerjaan sebesar Rp8.732.839.000. Seperti bangunan yang pengerjaannya dilakukan secara bertahap, yaitu pembangunan Islamic Center dan beberapa gedung lainnya,” ujar Kabid Pengelolaan Aset M. Salahuddin H.S. mewakili Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Kekayaan, dan Aset (DPPKA) Lampura, DediAlfani, SE.

Semua aset tersebut berada di wilayah Lampura. Untuk aset yang ada di kabupaten pemekaran (Lampung Barat, Waykanan, dan Tulangbawang) sudah diserahkan saat perda pemekaran tersebut disahkan.
’’Jadi yang kita hitung itu semua aset yang ada di Lampura.Untuk pendataan aset dilakukan setelah serah terima infrastruktur ke masing-masing dinas. Kalau sudah diserahterimakan, baru kita catat sebagai aset daerah,” ujarnya.
Terkait raperda retribusi pemakaian kekayaan daerah yang batal disahkan, Salahuddin mengatakan, bukan pihaknya yang melakukan pengelolaannya, namun Bidang Pendapatan DPPKA. “Kami tentunya tidak mengetahui berapa jumlah aset yang memiliki retribusi karena yang menangani masalah tersebut adalah Bidang Pendapatan DPPKA,” pungkasnya.
Diketahui, DPRD Lampura mengesahkan empat dari lima raperda menjadi perda pada Kamis (23/6) lalu. Rapat paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Lampura M. Yusrizal, ST itu dihadiri Wakil Bupati Rohimat Aslan, Sekkab Drs. Hi. Paryadi, dan sejumlah unsur dari Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
Lima raperda yang dibahas saat rapat tersebut yakni mengenai retribusi pelayanan persampahan/kebersihan; retribusi pelayanan kesehatan di puskesmas; retribusi izin trayek; pencabutan Perda Nomor 22 Tahun 2000 tentang Retribusi Izin Pungutan Hasil Hutan Ikutan dan Kayu Hasil Hutan Rakyat; serta retribusi pemakaian kekayaan daerah.
Dari lima raperda itu, hanya empat yang disetujui dan disahkan. Sedangkan satu raperda tentang retribusi pemakaian kekayaan daerah ditunda dalam jangka waktu yang belum ditentukan.
’’Kami akan mengkaji dan membahas kembali raperda pemakaian kekayaan daerah ini melalui pansus (panitia khusus). Pembahasan itu dilakukan secepatnya,’’ ujar Yusrizal saat ditemui usai paripurna.
Baca Selanjutnya...

Rencana Kenaikan BBM Ancam Ledakan Angka Kemiskinan

0 komentar
 
Jakarta Pikiran Lampung
Apabila bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dinaikkan dan berdampak pada kenaikan inflasi, maka akan menambah masyarakat miskin di Indonesia. 
Kenaikan tersebut berkisar antara 100 ribu hingga 200 ribu masyarakat. “Kalau inflasi naik karena harga BBM naik satu persen, kemiskinan akan naik 1,5 persen,” ujar Direktur Statistik Ketahanan Sosial Badan Pusat Statistik (BPS), Hamonangan Ritonga, saat ditanyai wartawan di Swiss Belhotel, Jakarta, belum lama ini.
Menurutnya, saat ini jumlah masyarakat yang rentan miskin lebih banyak dari yang miskin. Perbandingan saat ini, masyarakat rentan miskin sekira dua kali lipat masyarakat miskin.
“Naik harga sedikit, langsung miskin. Yang miskin 30 juta, jadi masyarakat baru miskin bisa sekira 60 juta, kalau BBM naik akan bertambah dua kali lipat,” ujarnya.
Pihaknya menambahkan, untuk mengurangi kemiskinan, setiap program yang diberikan pemerintah harus tepat sasaran dan jangan sama rata. “Raskin harus tepat sasaran jangan sama rata, jaminan kesehatan masyarakat (jamkesmas) juga, karena orang rentan miskin kalau masuk rumah sakit bisa jadi miskin,” tambahnya.
Dia menambahkan, pendataan pun menjadi hal penting untuk melakukan pengentasan kemiskinan. “Pendataan ini sangat penting, seperti di Papua penduduk miskinnya 38 persen, sekarang jadi 32 persen karena di sana programnya bagus, masyarakat dapat jamkesmas dan pendidikannya gratis,” tutupnya.oz/pl
Baca Selanjutnya...

Polres Tanggamus Kerahkan 493 Personel

0 komentar
 
  • Pilkada Pringsewu
Tanggamus Pikiran Lampung
Polres tanggamus mengerahkan 493 personel, untuk mengamankan pilkada Pringsewu pada 28 September mendatang.
Kapolres Tanggamus, AKBP Bayu Aji mengatakan, untuk pengamanan ini juga melibatkan anggota TNI dan juga mendapat bantuan kepada polda.
“Polres Tanggamus, juga akan menyosialisasikan penanganan tindak pidana pilkada, yang bekerja sama dengan Panwaslu sebagai penanggungjawab dalam keamanan pilkada,” kata Kapolres.
Pemkab Pringsewu siap mengajukan tambahan dana untuk Polres Tanggamus untuk mengamankan pilkada.
”Apabila dana di pemkab masih memungkinkan, maka kami siap ajukan dana tambahan untuk pengamanan pilkada tersebut,” cetus Pj Bupati Pringsewu Sudarno Eddi.
Sementara, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pringsewu menyediakan 650 tempat pemungutan suara (TPS). Sebanyak TPS tersebut tersebar di delapan kecamatan, di Kabupaten Pringsewu.
“Sejak awal TPS berjumlah 625 dan ditambah 25 TPS, hingga menjadi 650 TPS yang tersebar di delapan kecamatan, kecuali Kecamatan Sukoharjo,” kata Ketua KPU Pringsewu, Warsito, Selasa (5/7).
Ia menjelaskan, penambahan TPS sesuai dengan keadaan yang menjadi beberapa pertimbangan seperti letak geografis dan juga jumlah pemilih yang tidak dimungkinkan terakomodir di dalam satu TPS.win/poskota
Baca Selanjutnya...
Senin, 04 Juli 2011

BPDAS dan Rekanan Diduga ‘Rampok’ Dana APBN

0 komentar
 
  • Reboisasi Hutan Lampung 2010
Laporan : Birman Bazar
Editor : Erwin Maulidra Z
Bandarlampung Pikiran Lampung
Program reboisasi hutan di Provinsi Lampung yang didanai oleh APBN tahun 2010, diduga sarat penyimpangan. 

Disinyalir, dana program ini yang berjumlah milyaran rupiah telah ‘dirampok’ oleh Oknum Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Way Seputih Way Sekampung dan rekanan yang mengerjakan proyek tersebut.
Aroma peyimpangan program penamanan satu miliar pohon di Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Lampung melalui satker Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Way Seputih Way Sekampung ini, sangat kental terasa. Mulai dari proses lelang sampai dengan penyaluran bibit untuk penghijauan.
“Praktik KKN diduga kuat sudah berlangsung sejak proses lelang dan verifikasi perusahaan. Sebab, perusahaan yang ditetapkan terpilih sebagai pemenang diduga tidak memiliki persyaratan, seperti yang diatur dalam dokumen penawaran. Indikasinya, perusahaan terkait belum memperoleh rekomendasi atau izin penangkaran,” ungkap Direktur Eksekutif Bandar Lampung Coruption Watch (BLCW), Azwanizar, SE, saat bertandang ke Redaksi Pikiran Lampung, Jumat (30/6) lalu.
Untuk wilayah Lampung, kata dia, program tersebut dilaksanakan oleh Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Way Seputih Way Sekampung.
Dalam hal implementasinya, turut pula dilibatkan beberapa pihak, diantaranya satuan kerja (satker) Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) Tanggamus bersama pihak ke tiga sebagai pelaksana kegiatan.
Lanjutnya, kendati bagi-bagi tugas sudah dilakukan secara sinergi, namun tidak menjamin prosesnya bisa berjalan mulus. Sebab belakangan ditengarai justru terendus gelagat praktik patgulipat dalam pelaksanaannya.
Menurutnya, nuansa korupsi kegiatan tersebut sangat kental. Hasil pantauan BLCW pada beberapa lokasi kegiatan, seperti di lokasi Reboisasi Pengkayaan Tanaman di Kecamatan Lemong, Kabupaten Lampung Barat.
Di bawah kewenangan satuan kerja (satker) TNBBS Tanggamus, pelaksanaan program di wilayah ini dibagi menjadi tiga blok.
Sementara, untuk urusan penyediaan barang dan jasa, telah ditunjuk satu perusahaan pada masing-masing blok.
Dia menuding, pelaksanaan kegiatan itu diduga carut marut. Hal ini semakin diperkuat dengan hasil temuan tim investigasi dan monitoring BLCW. Ternyata dugaan penyimpangan terus berlanjut hingga kelapangan.
Semestinya, kata dia, pada tiga blok yang memiliki luas areal garapan 900 hektar, pengadaan bibit ditangani oleh tiga perusahaan.
Adapun pembagian wilayah sebagai berikut  blok III yang diketuai Fajri,  memiliki wewenang untuk menangani 10 petak, dengan penyuplai bibit untuk lahan seluas 305 hektar tersebut dari CV. Putri Nuban.
Lalu pada blok IV yang diketuai Harun, dengan areal 10 petak dan luasan sekitar 325 ha, penyuplainya CV Loyal.
Kemudian diblok V yang diketuai Tarzaan effendi, terdiri dari 9 petak dengan luas lahan 270 ha, dan pelaksana pengadaan bibit CV Kusuma Andalas Perkasa.
“Hanya saja hasil penelusuran menunjukkan semua anggota (kelompok) blok mengaku tidak tahu menahu tentang keberadaan ketiga perusahaan yang dimaksud. Yang mereka tahu hanya satu orang, yang kerap muncul dan menyuplai bibit tanaman pad ketiga blok tadi,” bebernya.
Kongkalikong
Azwanizar mensinyalir telah terjadi rekayasa, sebab pemilik ketiga perusahaan tersebut, yaitu satu orang. “Seandainya dugaan tersebut benar adanya, maka bisa dipastikan sudah terjadi kongkalikong antara pihak BPDAS dengan rekanan,” terangnya.
Dia membeberkan hasil temuan lain, seperti pada pembagian alat kerja kepada masing-masing kelompok, yang tidak sesuai ketentuan. Misalnya pada pembagian cangkul. Berdasarkan juknis, setiap kelompok berhak menerima jatah 225 cangkul. Tapi kenyataannya yang diberikan hanya 5 buah.
Ketidaksesuain juga terjadi pada pendistribusian golok yang mestinya disalurkan sebanyak 175 buah, namun yang diterima ketua kelompok hanya 5 buah. Hal serupa juga terjadi pada pembagian arit.
Demikian pula pada pengadaan pos jaga. Dalam pelaksanaannya ketiga perusahaan tidak membuat pos baru, melainkan hanya merehab bangunan yang sudah ada. Padahal dalam RAB telah dianggarkan pembuatan pos jaga.
Dugaan ketidakberesan tidak hanya berhenti sampai disitu. Pada pembagian bibit juga terjadi pengurangan, dimana masing-masing pengurus kelompok mengaku tidak menerima bibit tanaman Ficus SP,  yang mestinya mereka terima sebanyak 100 batang bibit.
“Berdasarkan temuan itu, kami akan menindaklanjuti dan melaporkannya ke pihak terkait, sehingga dapat dilakukan pemeriksaan lebih mendalam,” tegas Azwanizar.
Sementara itu, dari informasi yang diperoleh, ada beberapa tempat bibit penghijauan yang hanya dibayar di muka (DP) namun  bibit tersebut tidak pernah diambil atau disalurkan untuk program Penghijauan.
Sementara itu, ketika Pikiran Lampung berupaya mengklarisifikasi terkait hasil temuan BLCW tersebut melalui Via SMS, salah satu pegawai BPDAS Provinsi Lampung ini tidak bisa memberikan keterangan.
Baca Selanjutnya...

Oknum PLN Lampung Diduga Rugikan Negara dan Novotel

0 komentar
 
  • Dikecam Berbagai Pihak
Laporan: Birman Bazar
Editor : Erwin Maulidra Z
Bandarlampung Pikiran Lampung

Dugaan  adanya permainan oknum PLN di salah satu ranting di Bandarlampung dan PT Ogawa dalam pemasangan jaringan listrik di Hotel Novotel Bandarlampung, menuai kritik tajam  dari sejumlah kalangan.
Salah satunya datang dari LSM Tunas Bangsa (Tuba) Bandarlampung. Melalui ketuanya, B.  Sandi, LSM  tersebut sangat menyayangkan tindakan yang mereka anggap sangat meragukan konsumen dan negara tersebut. “Jika benar mereka  (Oknum PLN dan PT.Ogawa Bandarlampung-red) melakukan tindakan tersebut, hal ini tentunya sangat merugikan konsumen dan negara. Permasalahan ini harus  segera diusut oleh pihak yang berwajib. Kami siap mengawal kasus tersebut hingga ke pengadilan,” tegasnya belum lama ini.
Tim investigasi Tuba, kata Sandi, akan turun ke lapangan untuk pengumpulan data (puldata) dan pengumpulan bahan keterangan (pulbaket) terkait pemberitaan di  Pikiran Lampung beberapa waktu lalu.
Terkait kasus tersebut, Manajer hotel Novotel saat dimintai keterangannya tidak berada di tempat. “Bapak pimpinan tidak berada di tempat,” kata resepsionis hotel setempat kepada koran ini, Rabu (29/6).
Oknum PLN saat diminta keterangan juga tidak berada di tempat. Ponselnya saat dihubungi tidak aktif. “Bapak ada rapat di PLN Cabang Tamjung Karang,” katanya.
Berita sebelumnya, oknum Perusahaan Listrik Negara (PLN) di salah satu ranting di Bandar Lampung diduga merugikan keuangan negara ratusan juta rupiah.
Pasalnya, perusahaan yang mengerjakan instalatir listrik di Hotel Novotel diduga menggunakan perusahaan “illegal” alias izin operasionalnya tidak berlaku.
“Begitupun juga dengan pihak PLN yang telah kecolongan terhadap perusahaan yang izin operasionalnya diduga sudah tidak berlaku lagi.
Perusahaan tersebut adalah PT Ogawa yang mengerjakan instalatir listrik di Hotel Novotel. Oknum PLN juga terlibat dengan memanfaatkan perusahaan illegal tersebut,” ungkap sumber yang enggan menyebutkan namanya kepada koran ini, belum lama ini.
Dikatakan sumber, jika konstruksi listrik dikerjakan asal-asalan, maka tidak menutup kemungkinan terjadi hal–hal yang tidak diinginkan, seperti konsleting pada jaringan listrik hotel tersebut.
“Kalau hal ini terjadi, siapa yang akan yang bertanggungjawab akan kerusakan ataupun konsleting listrik. Karena listrik merupakan suatu hal yang sangat vital pada sebuah bangunan gedung, khususnya gedung perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa ataupun tempat fasilitas umum lainnya. Disamping bermanfaat, listrik juga dapat membahayakan, sehingga penyediaan dan pemanfaatannya harus memperhatikan aspek keselamatan ketenagalistrikan,” ujar sumber yang juga ahli ketenaga listrikan.
Hotel Novotel, kata sumber, seyogyanya teliti sebelum membeli agar tidak menemukan permasalahan di kemudian hari. Terlebih–lebih hotel tersebut termasuk hotel bintang empat. “Novotel meski jeli terhadap jasa–jasa pengusaha yang mengerjakan kontruksi bangunan, listrik, dan yang lainnya,” jelasnya.
Hal inilah patut dipertanyakan, apakah pihak manajemen Novotel atau pihak PLN yang lalai telah menggunakan perusahaan PT. Ogawa sebagai kontraktor instalatir listrik untuk mengerjakan seluruh jaringan listrik di Hotel Novotel. Seharusnya kedua belah pihak memeriksa terlebih dahulu kelengkapan berkas PT. Ogawa. Apakah semua persyaratan dari perusahaan tersebut mulai dari berkas–berkas hingga izin dan yang lainnya masih berlaku atau tidak.
Bahkan, sumber juga mengatakan seharusnya PT. Ogawa memiliki izin dari Asosiasi Kontruksi Listrik Indonesia (Akli), tapi ini tidak. Dugaan kuat oknum PLN yang mencari keuntungan dan menghindari pajak telah mengelabui pihak manajemen Hotel Novotel untuk memakai PT. Ogawa sebagai perusahaan kontruksi yang mengerjakan instalatir listriknya.
Baca Selanjutnya...

Argentina Gagal Raup Poin Sempurna

0 komentar
 

Pikiran Lampung - Alih-alih mengepak poin sempurna, Argentina malah nyaris dipermalukan Bolivia. Tim Tango pun harus puas mengoleksi satu angka, saat ditahan imbang 1-1 oleh Bolivia, Sabtu (2/7).
Argentina tak mengawali perhelatan Copa America dengan sempurna. Bertindak sebagai tuan rumah, Lionel Messi dkk hampir saja dibuat malu tamunya, Bolivia, yang unggul lebih dulu melalui Edivaldo Rojas di awal babak kedua. Muka Argentina diselematkan pemain pengganti Sergio Aguero berkat gol cantiknya di menit 76.
Kedua tim bermain saling menyerang, dengan Argentina yang bermain menekan sejak menit pertama. Bolivia sendiri hanya bisa mengimbangi Argentina dengan melakukan serangan balik sesekali.
Walaupun bermain menyerang, namun serangan Argentina seakan tidak berdaya menembus pertahanan BOlivia, padahal tim lawan tidak mampu bermain lepas dan hanya mampu bertahan sepanjang laga babak pertama.
Memasuki babak kedua, Argentina bermain lebih menekan dan bernafsu menyerang. Bolivia yang tampaknya sudah mulai terbiasa dengan atmosfer pertandingan bisa bermain lebih lepas meladeni serangan dari Tim Tango.
Bolivia berhasil mengejutkan seisi stadion yang merupakan pendukung Argentina di menit ke 48. Striker Bolivia Edvaldo Rojas berhasil meneruskan umpan manis Jhasmani Campos menjadi sebuah gol yang membuat tim tuan rumah tertinggal satu gol.
Tertinggal satu gol membuat tim arahan Sergio Batista itu semakin bernafsu menyerang. Mengandalkan trisula maut, Lionel Messi, Carlos Tevez, dan Ezequiel Lavezzi, skuad Albiceleste membobardir pertahanan Bolivia tanpa henti.
Di menit 71 Lavezzi yang tampak kelelahan ditarik keluar, digantikan oleh Sergio Aguero. Pergantian ini membuahkan hasil manis karena di menit 76, penyerang yang dirumorkan sedang diincar Real Madrid ini berhasil mengkonversi umpan dada Nicolas Burdisso menjadi sebuah gol indah lewat tendangan voli cantik di menit ke 76.
Usai mencetak gol penyeimbang, Argentina yang bernafsu mengincar kemenangan terus menekan lini belakang Bolivia yang bagaikan tembok baja. Bolivia sendiri pada akhirnya menyerang sepanjang sisa waktu laga hingga akhirnya peluit bertiup tanda usainya laga. Dengan laga ini, kedua tim mengantongi satu poin di grup A.Oz
Baca Selanjutnya...